Manusia memiliki banyak kebutuhan, salah satunya adalah finansial. Siapapun dimanapun dia berada, manusia butuh sesuatu untuk memenuhi kehidupannya untuk dapat bertahan hidup.
Bertahan hidup berarti mempertahankan nyawanya untuk dapat melanjutkan kehidupannya hari ini hingga esok hari. Tapi bagaimana jadinya jika konteksnya adalah "hamba Tuhan"?
Hamba Tuhan simplenya berarti menghambakan dirinya penuh kepada Tuhan (termasuk di dalamnya adalah haknya sebagai manusia). Hamba Tuhan adalah manusia. Segala keinginannya pasti sejalan dengan kekhawatirannya. Tetapi lucunya firman Tuhan mengatakan untuk tidak khawatir tentang apapun juga (Fil. 4:6).
Hamba tidak punya hak untuk meminta imbalan terhadap jasanya tetapi tuannya mempunyai hak untuk memberi imbalan kepada jasa hambanya.
Hamba Tuhan berarti mengabdi. Di luar dari itu adalah profesi. Untuk memisahkan mana pengabdian dan profesi, kita harus membedakan panggilan dan pekerjaan.
Amanat Agung adalah panggilan untuk semua orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat tanpa terkecuali. Pemberitaan Injil dapat dengan berbagai cara tergantung karunia apa yang Tuhan berikan kepada kita masing-masing.
Jika kita sadar bahwa pelayanan kita adalah pengabdian maka uang bukanlah tujuan.
Yang terutama adalah mengasihi Yesus dengan segenap hati, pikiran dan jiwa kita.
Dunia melihat siapa kamu dari hartamu lebih dulu. Dunia akan dengar apa kata mu kalau kamu punya kedudukan yang baik. Dunia akan taat kepada mu kalau kamu punya kekuasaan yang kuat.
Lalu apa yang dilihat Tuhan? Tuhan melihat mu sebagai anak-Nya itu berarti kamu lebih mulia dari apapun tanpa melihat isi dompetmu! (Yes. 43:1-7)
Comments
Post a Comment